Tanggal 17 Agustus tahun 2018 ini tiba di hari Jumat, sama halnya 73 tahun lalu saat teks proklamasi dikumandangkan pertama kali. Meski jatahnya libur mingguan, Madrasah Miftahul Huda (MMH) Tayu acuh alih-alih abai untuk memperingati hari lahir Indonesia. Ratusan murid MMH merayakan libur Jumat kali ini dengan melaksanakan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-73.
Upacara berlangsung dengan peserta yang terdiri dari murid Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Huda. Selain para murid, pada Jumat pagi itu guru-guru juga turut berada dalam barisan upacara termasuk guru dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda. Menggunakan sarung sebagai pakaian khas santri nusantara, peserta khidmat mengikuti upacara, Sarung dalam upacara bendera, paduan unik antara kesantrian dan kebangsaan. Usai upacara, tahlil bersama dilangsungkan pula tanpa meninggalkan diri dari lapangan MMH.
Selain upacara di lapangan MMH, sebagian murid MA Miftahul Huda mengikuti upacara HUT RI di lapangan Pundenrejo yang diselenggarakan oleh pihak Pemerintah Kecamatan Tayu, baik pada pengibaran maupun penurunan bendera Merah-Putih. Pada upacara tersebut, selain di barisan peserta delapan murid MA Miftahul Huda tergabung dalam pasukan pengibar bendera. Dan seperti biasa, Marching Band MMH dengan sapaan akrab MAFIDA menjadi korsik atau korps musik dalam pelaksanaan upacara di Kecamatan Tayu.
Di luar upacara, suasana peringatan HUT RI juga terasa di lingkungan madrasah. Para murid berlomba-lomba memperindah kelas dengan mengambil tema merah-putih. Jejeran bendera merah putih tertata apik di muka tiap kelas. Tak hanya merah dan putih yang mendominasi, hijau pun turut menghiasi kelas.
Menjadi salah satu bentuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, HUT RI memang tak layak dilewatkan. Tak sekadar dengan upacara dan lomba, sejatinya kecintaan terhadap negara juga patut dirayakan dengan pembangunan yang damai dalam keseharian. (Zulf)